Selasa, 15 Desember 2015

RangkumanTOU:Desain & Struktur Organisasi


Dalam konteks desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi (Robbins, 2007) :
1.     Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri
2.     Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama
3.     Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi
4.     Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif
5.     Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi
6.     Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.
Sementara Ivancevich (2008) mengungkapkan 4 komponen sebagai pembentuk struktur organisasi meliputi :
1.     Pembagian kerja, menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manager membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus.  Contoh : Seorang Account Representative pada Kantor Pajak yang memiliki pekerjaan khusus seperti  pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan, melaksanakan bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak (WP).Pendelegasian Kewenangan. Proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam organisasi.
2.     Pendelegasian kewenangan (delegation of authority) mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan. Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manager professional, dan membawa iklim persaingan dalam organisasi.
3.     Pembagian Departemen. Cara organisasi dibagi secara structural. Pembagian departemen ini dapat dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan fungsinya (functional departementalization), berdasarkan wilayah (geographic departementalization), berdasarkan produk (product departementalization), berdasarkan pelanggan (customer departementalization).
4.     Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.


DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
1.Formalisasi
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
2.Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
3.Kerumitan
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.

Departementalisasi
            Setelah sejumlah pekerjaan dibagi-bagi melalui spesialisasi pekerjaan-peekerjaan itu perlu dikelompokkan lagi menjadi satu kelompok yang disebut departementalisasi. Setiap organisasi akan memeiliki cara khasnya sendiri dalam mengklasifikasi dan mengelompokkan berbagai kegiatan kerja. Lima bentuk umum Departementalisasi, yaitu :
1.    Departementalisai Fungsional
Merupakan mengelompokkan sejumlah pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilaksanakan.
2.    Departementalisasi Produk
Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasrkan lini produk.
3.    Departementalisasi Geografis
Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan kewilayahan atau geografi.
4.    Departementalisasi  Proses
Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau pelanggan.
5.    Departementalisasi Pelanggan
Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan pelanggan.

Model-Model Desain Organisasi
1. Model organisasi mekanistik
Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungsi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu :
·         prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu
·         prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian
·         prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tangggung jawab yang dibebankan kepadanya
·         Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalm sebuah organisasi
Birokrasi mempunyai berbagai arti. Secara tradisional istilah ini mengacu pada konsep ilmu politik tentang pemerintahan. Akan tetapi menurut Max Weber yakin bahwa untuk yang lebih unggul bila dibandingkan dengan struktur lainnya Weber yakin bahwa untuk mencapai manfaat desain borakratik secara maksimum harus memiliki karakteristik berikut yaitu :
·         Semua tugas dibagi-bagi menjadi pekerjaan yang sangat dispesialisasi
·         Setiap tugas dilaksanakan menurut sistem pengaturan abstrak guna menjamin keseragaman dan koordinasi berbagai tugas yang berbeda
·         Setiap anggota atau kantor organisasi hanya bertanggung jawab atas prestasi kerja kepada satu manajer
·         Setiap pegawai organisasi berhubungan dengan pegawai lain dan para klien secara impersonal dan formal
·         Pekerjaan dalam organisasi birokratik didasarkan atas kualifikasi teknis dan terlindung dari pemberhentian secara sewenang-wenang
Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik sturkturnya. Model ini sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan karena menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat formal Karena menekankan fungsi sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi ini mendasari model organisasi yang diterapkan secara luas. Namun model mekanistik bukan satu-satunya model yang diterapkan.

2. Model Organik
Yaitu menkankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang peraturan dan prosedur, wewnang yang disentralisasikan atau spesialisasi yan tinggi
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organic sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organic berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organic bersifat luwes dan dapat beradapatasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena dengan desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusi.
Desain organisasi yang menimbulkan rasa berharga dan memotivasi sertaa mempermudah keluwesan dan keadaptasian biasanya memiliki karakteristik berikut :
·         Desain itu relative sederhana karena tidak memerlukan spesialisasi, melainkan menekankan kepada peningkatan cakupan pekerjaan
·         Desain itu relative didesentraisasikan karena menekankan pendelegasian wewenang dan peningkatan kedalam pekerjaan
·         Dan relative formal sebab menekankan produk dan pelanggan sebagai dasr departemensi
Tabel Perbedaan Model Mekanistik dan Organik
No
Struktur Model Mekanistik
Struktur Model Organik
1.
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan. Bawahan merasa tidak bebas mendiskusikan masalah dengan atasan
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakina dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. Bawahan merasa bebas mendiskusikan masalah dengan atasan.
2.
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman, dan ekonomik  melalui perasaan takut dan sanksi.
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi.
3.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah cenderung terganggu, tidak akurat, dan dipandang dengan rasa curiga.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secra bebas keseluruh organisasi yaitu ke atas, kebawah dan kesamping.
4.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif.
5.
Proses pengambilan keputusan hanya terjadi di tingkat puncak
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatanmelalui proses kelompok.
6.
Proses penyusunan tujuan dilakukan di tingkat puncak organisasi tanpa mendorong adanya partisipasi.
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi
7.
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan atas kekeliruan  yang terjadi.
Proses kendali menyebar ke seluruh  organisasi dan menekankan pemecahan masalah dan pengendalian diri sendiri.


Sumber :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar