Minggu, 30 November 2014

TUGAS 1: Permasalahan Di Masyarakat


TUGAS ILMU SOSIAL DASAR (SOFTSKILL)
Permasalahan dimasyarakat
Ilmu Sosial Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya. Ilmu sosial dasar sebagai mata kuliah, menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Masalah dilihat dengan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah objektif, dan yang dilihat juga dengan kaca mata subjektif(Parsudi Suparlan, 1981). Diharapkan gabungan kaca mata objektif dan subjektif ini akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan penuh rasa tanggung jawab dan kepribadian yang kuat dalam kedudukannya sebagai warga masyarakat ilmiah, warga masyaraka dan negara Indonesia.
Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya (Jenssen, 1992).[1] Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai sesuatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangannya dan keadaan lingkungan alamnya.
Hal ini telah disadari oleh Nisbet (1961), bahwa cara-cara untuk melihat masyarakat dan memahaminya hampir dapat dikatakan tidak ada batasnya. Masyarakat dapat dilihat menurut nilai-nilai dominannya, hasil-hasil teknologinya, pranata-pranatanya yang utama, ataupun sistem-sistem spritiual dan intelektual.

Beberapa kondisi karakteristik permasalahan di masyarakat:
  1. Kondisi yang dirasakan banyak orang.
Suatu masalah baru dapat dikatakan sebagai masalah sosial apabila kondisinya dirasakan oleh banyak orang. Namun,tidak ada batasan mengenai berapa jumlah orang yang harus yang harus merasakan masalah tersebut. Jika suatu masalah mendapat perhatian dan pembicaraan yang lebih dari satu orang, masalah tersebut adalah masalah sosial.
2.                  Kondisi yang dinilai tidak menyenangkan.
Menurut paham hedonisme, orang cenderung mengulang sesuatu yang menyenangkan dan menghindari sesuatu yang tidak mengenakkan. Orang senantiasa menghindari masalah, karena masalah selalu tidak menyenangkan. Penilaian masyarakat sangat menentukan suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial.
3.                  Kondisi yang menuntut perpecahan.
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan senantiasa menuntut pemecahan. Umumnya, suatu kondisi dianggap perlu dipecahkan jika masyarakat menganggap masalah tersebut perlu dipecahkan. Pada waktu lalu, masalah kemiskinan tidak dikategorikan sebagai masalah sosial, karena waktu itu masyarakat menganggap kemiskinan sebagai sesuatu yang alamiah dan masyarakat belum mampu memecahkannya.[butuh rujukan] Sekarang, setelah masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menggulangi kemiskinan, kemiskinan ramai diperbicangkan dan diseminarkan, karena dianggap sebagai masalah sosial.
4.                  Pemecahan masalah tersebut harus diselesaikan melalui aksi secara kolektif.
Masalah sosial berbeda dengan masalah individual. Masalah individual dapat diatasi secara individual, tetapi masalah sosial hanya dapat diatasi melalui rekayasa sosial seperti aksi sosial, kebijakan sosial atau perencanaan sosial, karena penyebab dan akibatnya bersifat multidimensional dan menyangkut banyak orang.

Upaya pengedalian untuk permasalahan dimasyarakat :
  • Sosialisi
Fromm (1994) menyatakan bahwa jika suatu masyarakat ingin berfungsi secara efisien, maka anggotanya harus memiliki sifat yang membuat mereka ingin berbuat sesuai dengan apa yang harus mereka lakukan sebagai anggota masyarakat. Mereka harus menghentikan kegiatan mereka secara obyektif perlu mereka melakukan. Orang dapat dikendalikan dengan mensosialisasikannya kepada mereka, sehingga mereka menjalankan peran sesuai dengan apa yang diharapkan.
  • Tekanan sosial
Ketika seseorang mengalami tekanan keinginan dari sebuah masalah maka ini adalah sebuah proses yang berkisinambungan dan sebagian besar berlangsung tanpa disadari. seseorang memilih menjadi seorang petani kecil, dan kemudian hanya berpandangan tentang partai Republik yang baik, namun berbeda ketika Dia mengalami tekanan dari partai ini, maka Ia akan memiliki haluan yang berbeda dengan pandangannya sebelumnya.  Hal ini akan sama saat keadaan dilakukannya penekanan pada masalah sosial melalui perubahan paradigma terhadap masalah tersebut

Sebagai akibat dari perubahan sosial
Perubahan demografi (pertumbuhan atau pengurangan atau perubahan dalam susunan penduduk), perubahan ekologi (perubahan dalam relasi antara (penduduk dengan lingkungannya), perubahan kultural (perubahan dalam relasi untuk memproduksi hasil ciptaan manusia, termasuk perubahan teknologi, dan perubahan struktur (perubahan organisasi dan relasi-relasi sosial).[4] Perubahan-perubahan yang alami umumnya tidak banyak mendapatkan sorotan atau tanggapan karena dianggap wajar. Sedangkan perubahan yang terencana sering menimbulkan kritik tajam bila tidak menemukan apa yang diharapkan atau timbulnya masalah sosial akibat tidak sesuainya harapan dan kenyataan.
Sebagai akibat dari pembangunan sosial
Pembangunan sosial adalah suatu proses perubahan sosial yang terencana dan dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sebagai suatu keutuhan, dimana pembangunan ini dilakukan untuk saling melengkapi dengan dinamika proses pembangunan ekonomi. Namun, ketika proses perubahan ini tidak berjalan sesuai dengan rencana, maka tujuan dari pembangunan ini tidak akan terwujud, yang kemudian dapat menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat yang menjadi target pembangunan ini.

Sumber
Ilmu Sosial Dasar-Teori dan konsep ilmu sosial. Dr. M. Moenandar Soelaeman. hal 6
: