TUGAS ILMU SOSIAL DASAR (SOFTSKILL)
1. Ilmu Pengetahuan
Dikalangan ilmuwan
ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari perngetahuan
secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan
sistematis, metodis, rasioanal/logis, empiris, umum, dan akumulatif. Pengertian
pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam
pandangan dan teori (epistemologi), di antaranya pandangan menurut:
- Aristoteles, bahwa
pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.
- Decartes, ilmu pengetahuan
merupakan serba budi
- Bacon dan David Home,
diartikan sebagai pengalaman indera dan batin
- Immanel Kant, pengetahuan
merupakan persatuan antara budi dan pengalamannya
- Teori Phyroo, mengatakan
bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Dari beberapa macam pandangan
tentang pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan,
kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya
sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Banyaknya teori dan pendapat
tentang pengetahuan dan kebenaran mengakibatkan suatu definisi ilmu pengetahuan
akan mengalami kesulitan. Sebab, membuat suatu definisi dari definisi ilmu
pengetahuan yang dikalangan ilmuwan sendiri sudah ada keseragaman pendapat,
hanya akan terperangkap dalam tautologis (pengulangan tanpa membuat kejelasan)
dan pleonasme atau mubazir saja.
2.
Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
Hubungan
pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para
ilmuwan, sejarawan, dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20,
sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu
terapan. Dalam kebangkitan setelah Perang Dunia II, misalnya, di Amerika
Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu
terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai
hasil-hasil teknologi pada waktunya.
3.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai
cara. Pemahaman utamanya mencakup:
- Gambaran kekurangan materi,
yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan
sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih
mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi
dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal.
Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
Kemiskinan banyak dihubungkan
dengan:
- penyebab individual, atau
patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan,
atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah
penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
- penyebab keluarga, yang
menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga
juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan
pemasukan keuangan keluarga.
- penyebab sub-budaya (subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari
atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang
mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
- penyebab agensi, yang melihat
kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang,
pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji
atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya
adalah perbudakan.
- penyebab struktural, yang
memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa
kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika
Serikat (negara
terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun
masih gagal melewati atas garis
kemiskinan.
4. Hubungan
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapa dibebaskan dandipisahkan
dari suatu sistem yang berinteraksi, interelasi, interdependensi, dan rmifikasi
(percabangannya). Dengan demikian wajarlah apabila menghadapi masalah yang
kompleks ini memerlukan studi mendalam dan analisis interdisipliner kalau tidak
mau mencampuradukkan unsur-unsur sintesis dengan sintesisnya sendiri. Oleh sebab
itu tulisan ini hanya bersifat penjajagan problema, kalau mungkin sampai
mencari interelasi, interaksi, interdependesi, dan ramifikasi dari berbagai
unsursistem dan subsistem.
Sumber :
MKDU ILMU SOSIAL DASAR. Harwantiyoko., Netje F. Katuuk. Hal 187